Penyimpangan Dalam Mengamalkan Surat Al-Fatihah

  wawanse      
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda RasulillahShallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.Tidak diragukan lsgi bahwa surat Al-Fatihah memiliki keistimewaan dibandingkan dengan surat-surat selainnya. Di antaranya, hanya surat al-Fatihah saja yang menjadi salah saturukun shalat. Tidak sah shalat bagi siapa yang tidak membaca surat Al-Fatihah.Surat Al-Fatihah adalah surat ruqyah, jika ia dibaca atas orang sakit -dengan izin Allah- ia akan sembuh. Ini karena NabiShallallahu 'Alaihi Wasallambersabda kepada sebagian sahabatnyayang membacakannya atas orang yang disengat lalu ia sembuh,"Tidakkah engkau tahu bahwa ia adalah ruqyah. ."Namun disayangkan, sebagian orang salah dalam mengamalkan surat Al-Fatihah. Mereka menciptakan praktek-praktek baru dalam beberapa moment sebagai pengagungan surat ini. Padahal mengamalkan surat ini adalah bagian dari ibadah yang pondasinya adalahTauqif Wal Ittiba'. Yakni tidak boleh menetapkan kecuali berdasarkan dalil dan contoh dari NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam.Sesungguhnya kita diperintahkan untukmengikuti petunjuk NabiShallallahu 'Alaihi Wasallamdan menjauhi perkara-perkara baru atas nama agama. Karena NabiShallallahu 'Alaihi Wasallambersabda,مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ"Siapa yang mengada-adakan hal baru dalam urusan kami ini (Islam) yang bukan darinya, maka dia tertolak." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ"Hendaklah kamu menjauhi perkara yang diada-adakan. Karena sesungguhnya seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan. Setiap yangdiada-adakan adalah bid’ah, dan setiapbid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Dawud)NabiShallallahu 'Alaihi Wasallambersabda, "Hendaklah kalian mengikutisunnahku dan sunnah khulafa' rasyidin yang datang sesudahku. Gigitlah ia dengan gerahammu. Jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang muhdats (perkara baru dalam urusan dien), karena seburuk-buruk urusan dalam dien adalah yang muhdats. Dan setiap perkara baru dalam dien adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah kesesatan." (HR. Abu Dawud, al-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan al-Haakim) dan hadits-hadits yang semakna dengan ini sangat banyak.Beberapa PenyimpanganDi antara kesalahan dan penyimpangan yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin dalam berta'amul dan mengagungkan surat Al-Fatihah:-Membacakan surat Al-Fatihah atas mayit (ruh fulan). Perkara ini tidak pernah diperintahkan dan dicontohkanoleh NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam. Padahal kita diperintahkan untuk ittiba' (ikut) dan tidak diperintahkan untuk ibtida' (menciptakan perkara ibadah baru). Sementara keterangan yang berasal dari beliauShallallahu 'Alaihi Wasallamdalam urusan ini adalah mendoakan dan memohonkan ampun untuk mayit.RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallambersabda sesudah menguburkan mayat,اِسْتَغْفِرُوا لِأَخِيْكُمْ, وَاسْأَلُوا لَهُ التَّثْبِيْتَ؛ فَإِنَّهُ الآن يُسْأَلُ"Mintakan ampun untuk saudaramu dan mohonkan keteguhan untuknya, karena sekarang ia ditanya." (HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Al-Hakim)Begitu juga saat datang berita wafatnya raja Najasyi, maka beliau perintahkan para sahabatnya untuk memintakan ampun baginya dan tidak memerintahkan untuk membacakan al-Fatihah, "Mintakan ampun untuk saudara kalian." (HR. al-Bukhari dan Muslim dari hadits Abu HurairahRadhiyallahu 'Anhu)-Saat melamar maka dibacakan surat Al-Fatihah yang diyakini sebagai separoh akad, ini tidak benar. Tidak ada satu riwayatpun dari NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam menjelaskannya. Sesungguhnya lamaran hanya merupakan perjanjian atau kesepakatan untuk melangsungkan akad nikah. Karenanya, seorang wanita masih sebagai orang lain sehingga dilangsungkannya akad nikah sehinggaia menjadi istrinya sah.-Sebagian orang menutup shalat dan doa-doa mereka dengan meneriakkan"Al-Fatihah". Ini tidak pernah ada contohnya dari Nabi dan para sahabatnya. Jika ini baik dan termasuk ibadah yang disyariatkan pastinya Nabidan para sahabatnya telah mengerjakannya. Karena tidak ada kebaikan kecuali beliauShallallahu 'Alaihi Wasallamtelah tunjukkan, maka jika ini adalah perkara yang benar-benar baik menurut syariat pasti beliauShallallahu 'Alaihi Wasallamtelah tunjukkan dengan qaul dan perbuatan.Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berkata, "Sebagian orang pada hari ini telah membuat beberapa perkara baru dalam (pengamalan) surat ini, mereka menutup doa dengansurat Al-Fatihah. Menjadikannya sebagai pembuka dalam khutbah dan membacanya dalam beberapa event. Ini adalah kesalahan. Misalnya, engkautemukan apabila seseorang berdoa lalu ia seru orang-orang disekitarnya,"Al-Fatihah". Yakni, bacalah Al-Fatihah. Sebagian orang memulai khutbahnya dengan membaca surat Al-Fatihah ataudalam semua acaranya. Ini adalah kesalahan. Karena ibadah dibangun di atas at-tauqif dan ittiba'." (Lihat: Tafsir al-'Allaamah Muhammad Al-'Utsaimin, dalam pembukaan surat al-Fatihah). Wallahub Ta'ala A'lam. sumber: http://berita-islam.hexat.com

Terima Kasih Sudah Membaca √ Penyimpangan Dalam Mengamalkan Surat Al-Fatihah

logoblog
Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

kalo comen yang baik baik saja

Postingan Populer