Pendukung WikiLeaks Picu Perang Internet

  wawanse      



kompasnia - Hacker sukses memadamkan fungsi situs Visa.com, Mastercard.comdan PayPal.com. Selain itu, Amazon, Twitterserta Facebook turut menjadi target serangan organisasi pembajak cyber yang bernama Anonymous itu.

Pada Rabu (8/12) malam, Twitter menangguhkan akun utama mereka, Anon_Operation, beberapa saat setelahterjadi serangan ke Visa.com. padahal saat itu pengikut mereka mencapai 22 ribu.Sebuah halaman Facebook yang didekasikan untuk serangan itu, diberi nama ‘Operation PayBack’ (Operasi Balas Dendam), juga dihapus pada malam itu. Serangan main hakim sendiri untuk mendukung Wikileaks itu meluas di Internet.

Tak pelak pemegang kartu MasterCard dan Visa ikut khawatir.Konflik online itu dimulai saat seorang pembajak internet bernama The Jester mengaku telah merusak situs Wikileaks.Sikap yang sama juga diikuti para hacker lain dengan merusak situs Wikileaks maupun situs mirror dari media sensasional itu.

Serangan itu direspon para pendukung Wikileaks yang balas merusak situs pemerintah atau lembaga yang menentang Wikileaks. Serangan itu menimbulkan kerusuhan di dunia online.Target pertama para pendukung WikiLeaks yaitu Mastercard.comyang masih belum pulih 100% akibat serangan itu. Kelompok Anonymous mengaku telah menyerang PayPal, bankSwiss PostFinance dan situs pemerintah Swiss.

Semua nama ini memiliki kaitan sebagai yang memusuhi Wikileaks.“Mereka tidak hanya membuat kericuhan. Setiap hari, semua konsumen dan semua orang terkena dampaknya dalam masalah ini,” kata pengamat keamanan komputer di Symantec, Dean Turner.Namun sebaliknya serangan ini tidak terlalu berdampak secara politis. Kelompok seperti Anonymous dan 4Chan pada dasarnya beroperasi di dunia internet. Pada 2001, serangan internet pernah dimotivasi oleh masalah politis saat pesawat Angkatan Laut AS mendarat di Pulau Hainan, China .

Akibatnya kelompok pembajak di China yang mengaku sebagai ‘Honker Union’ menyerang situs AS. Setidaknya ada puluhan situs politis yang terganggu.Yang menarik dari peristiwa ‘tawuran’ antar pembajak internet adalah latar belakang pendiri Wikileaks Julian Assange sendiri yang seorang hacker komputer. Di 1992, ia mengaku bersalah atas tuduhan pembajakan di Australia .

Selanjutnya, ia menulis cara penyaringan internet untuk mencegah kerentanan komputer. Ia juga membantu menulis buku berjudul ‘Underground: Tales of Hacking’.Pengamat keamanan Jeff Bardin sekaligus ahli serangan internet internasional mengaku tidak kaget bahwa para pembajak ini mendukung kegiatan Julian Assange.

Hal itu mengingat nilai masa lalu Assange sendiri.“Saya berani bertaruh bahwa masa lalu Assange berhubungan dengan sikap di komunitas para pembajak sendiri,” kataBardin. Bahkan, ia berani berspekulasi ada koneksi yang erat antara Assange dengan tokoh perusak itu.


sumber: http://wawan383.xtgem.com
Bagikan Bila Bermanfaat

Terima Kasih Sudah Membaca √ Pendukung WikiLeaks Picu Perang Internet

logoblog
Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

kalo comen yang baik baik saja

Postingan Populer